Langsung ke konten utama

Nabi Yunus as dan Penduduk Niniveh Yang Bertobat


Allah SWT mengutus Yunus (Yonah) kepada 100 ribu penduduk Niniveh di dekat Mousul, Iraq utara. Beliau menyeru mereka ke jalan Allah tetapi mereka menolaknya. Waktu pun berlalu dan Yunus minggat dari kota itu dan mengancam mereka dengan hukuman Tuhan yang akan tiba setelah tiga hari.
Allah tidak berkenan dengan sikap Yunus yang lari dari kaumnya itu. Karena itu Allah akan nenghukum Yunus.

Ketika Yunus minggat penduduk Niniveh sadar bahwa hukuman akan segera terjadi menimpa mereka. Mereka pun bertobat dan menunjukkan penyesalan akan sikap mereka terhadap nabinya. Mereka menutupi kepala mereka membawa ternaknya dan memohon ampunan dan kasih sayang Nya. Semua orang menangis, laki laki maupun perempuan, anak laki laki maupun anak perempuan. Itu adalah saat yang paling menggetarkan.

Allah menurunkan rahmatNya dan mencabut hukuman yang nyaris dijatuhkan bagi mereka. "Jika semua penduduk suatu kota telah percaya, iman mereka akan menyelamatkan mereka " (10:98). Belum terjadi dalam sejarah seluruh penduduk kota beriman kepada nabi mereka. Hanya umat nabi Yunus yang melakukan itu. Apakah pertobatan mereka di dunia menyelamatkan mereka di akhirat, para mufasir berbeda pendapat.

Ketika nabi Yunus meninggalkan mereka dalam kegusaran, ia pergi dari Niniveh menuju Tunisia. Tapi saat tiba di kota Yafo dekat Baitul Maqdis ia berlayar dengan menumpang kapal. Tetapi saat kapal berlayar beberapa waktu kapal terhentak dan oleng oleh gelombang besar dan nyaris tenggelam.
Awak kapal dan penumpang bermusyawarah mengenai langkah penyelamatan dan memutuskan mengurangi jumlah penumpang. Orang yang nama namanya muncul dalam undian akan diceburkan ke laut. Dengan demikian beban kapal akan ringan.
Saat nama Yunus muncul dalam undian, para penumpang enggan melemparnya ke laut karena Yunus dikenal sebagai orang yang saleh. Merekapun mengundi sekali lagi. Namanya muncul untuk kedua kali. Ia pun dilempar ke laut.

Saat Yunus di lempar ke laut, Allah mengirim ikan paus yang besar yang kemudian menelannya. Namun Allah tidak memerintahkan paus untuk memakan daging dan meremukkan tulang Yunus.
Saat ia sudah di dalam perut ikan, Yunus berpikir bahwa ia telah mati. Ia mencubit tubuhnya lalu bergerak gerak dan menyadari bahwa ia masih hidup. Ia pun segera bersujud dan berkata "Wahai Tuhan! Aku telah membuat musala yang belum pernah digunakan orang lain untuk menyembahmu."
Allah membuat paus itu pergi ke dasar laut. Yunus dapat mendengar paus bertasbih - memuji Allah dan juga mendengar batu karang memuji Allah. Ia pun memuji Allah.

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim" (QS 21:87).

Saat Yunus memuji Allah para malaikat berkata, "Wahai Tuhan ! Kami mendengar suara memujiMu dari tempat yang tidak biasa." Allah menjawab "Ya itu suara hambaKu Yunus yang tidak menaati perintahku dan Kutawan dalam perut ikan paus di dasar laut." Malaikat bertanya, "Apakah itu Yunus yang setiap siang dan malam berbuat kebajikan pada Mu ?" Allah menjawab " Ya." Malaikat memohon ampunan atas nama Yunus dan Allah menerintahkan ikan paus melemparkan Yunus ke pantai yang gersang.

Allah menumbuhkan sejenis tanaman labu yang bisa melindungi Yunus dari terik matahari di pantai itu. Allah juga menghadirkan kambing yang menyediakan susu bagi Yunus.

Allah menempatkan Yunus pada tempat yang mulia di antara para nabi dan rasul lainnya. Bahkan Rasulullah SAW menghormatinya, "jangan ada yang berpandangan bahwa dirinya lebih baik dari Yunus." Beliau juga bersabda "jangan menganggapku lebih baik dari para nabi yang lain termasuk dengan Yunus," sebagai bentuk kerendahahatian dan penghormatan pada para nabi. Salam untuk mereka semua.

Nabi Muhammad SAW juga bersabda bahwa barang siapa memohon kepada Allah dengan doa nabi Yunus as berikut ini maka doanya akan diterima :
"Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketupat

Bulan Puasa/Ramadan diakhiri dengan Hari Raya Idul Fitri / Lebaran. Di setiap tempat atau negara kaum muslimin memiliki tradisi yang berbeda-beda dalam menyambutnya. Selain tradisi mudik di Indonesia (khususnya P. Jawa) ada tradisi membuat ketupat. Ketupat adalah makanan terbuat dari beras yang dibungkus janur (daun kelapa muda). Berikut ini makna ketupat dan janur dari berbagai sumber. A. SEJARAH KETUPAT Adalah Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa. Ada juga yang berpendapat ketupat sudah dibuat orang pada masa Hindu dan Budha. Warna janur (daun kelapa) hijau muda melambangkan suatu nilai spiritual tertentu. Sunan Kalijaga membudayakan dua kali BAKDA ( dari bahasa Arab, setelah puasa), yaitu bakda Lebaran dan bakda Kupat yang dimulai seminggu sesudah Lebaran, setelah melaksanakan puasa sunah selama enam hari. B. Arti Kata Ketupat. Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan

Slogan "Lebaran di Bandung"

  Setelah perintah mundur dari Panglima Divisi III Kolonel   A.H. Nasution dikeluarkan, seluruh kekuatan TRI dan pejuang keluar dari kota Bandung. Lokasi markas dipilih seadanya karena waktu yang singkat (Sitaresmi dkk., 2002 : 137).   Setiap pasukan membangun pertahanan di selatan Bandung. Markas Divisi bertempat di jalan lintang antara Kulalet-Cangkring, Baleendah. Resimen Pelopor pimpinan Soetoko di sebelah barat dan Resimen 8 pimpinan Letkol Omon Abdurrahman serta MDPP di sebelah timur (Nasution, 1990 : 232). Sementara itu, seluruh Batalyon yang berada di bawah kendali Resimen 8 menempati tempat masing-masing. Batalyon 1 ke Dayeuhkolot, Batalyon 2 ke Cilampeni, Batalyon 3 ke Ciwidey (Suparyadi, 4 Maret 1997). Badan badan perjuangan membuat markas di Ciparay (Djadjat Suraatmadja, 8 September 1977). Setelah ditinggalkan penduduk pada tanggal 24 Maret 1946, keesokan harinya, pagi pagi sekali , tentara Inggris yang tergabung dalam Divisi ke-23, mulai bergerak memasuki kota Band

Sarekat Rakyat

Pada kongres tanggal 20-21 April 1924 di Bandung, secara resmi SI Merah berganti nama menjadi Sarekat Rakyat. Dalam kongres ini juga ditetapkan bahwa barang siapa dianggap cakap menguasai komunisme ia dimasukkan mula-mula ke dalam Sarekat Rakyat dan setelah didiklat dalam organisasi itu barulah ia boleh masuk PKI. Demikianlah pendidikan ideologi komunis mulai dilaksanakan secara intensif. Setelah kongres bulan Juni 1924, PKI membangun Sarekat Rakyat sehingga organisasi massa ini berkembang dengan pesat. Sayangya PKI tidak dapat melakukan kontrol dan menanamkan disiplin serta ideologi partai kepada massanya. Pada akhir tahun 1924 beberapa cabang Sarekat Rakyat mengambil inisiatif sendiri menyelenggaraka n aksi-aksi teror di luar instruksi PKI. Sebagai akibatnya, timbullah gerakan-gerakan  anti komunis di kalangan masyarakat Islam yang fanatik dan hal ini mengakibatkan diambilnya tindakan keras oleh pemerintah kolonial. Akhirnya pada Kongres PKI tanggal 11-17 Desember 1924 di Kota Ged