Syekh Tahir Jalaluddin dan Syekh Ahmad Khatib.
Pada tahun 1906 surat kabar Al Imam (Pemimpin Agama) yang berbahasa Melayu mulai terbit di Singapura dengan menyajikan analisis Islam modernis pertama yang benar-benar mendalam mengenai masalah-masalah
Dari Mekah Syekh Tahir Jalaluddin meneruskan belajat ke Kairo selama empat tahun, di mana dia dipengaruhi oleh ide-ide Abduh dan menjadi sahabat Rasyid Ridha. Sementara Syekh Ahmad Khatib mendukung ide pembaharuan dan mencela paham sufi yang sangat berpengaruh di Indonesia. Pada tahun 1906-8 ia menulis tiga risalah yang secara khusus mencela praktik-praktik
Syekh Muhammad Djamil dan Haji Rasul.
Syekh Muhammad Djamil Djambek (1860-1947) pulang dari Mekah kembali ke Minangkabau pada tahun 1903. Sementara Haji Abdul Katim Amrullah atau Haji Rasul (1979-1945) kembali dari Mekah pada tahun 1906. Keduanya adalah murid Syekh Ahmad Khatib dan keduanya muslim modernis. Haji Rasul sangat terkenal karena penentangannya yang keras terhadap adat atau siapa saja yang menentang dirinya.
Komentar
Posting Komentar