Saat Yahya (John) putra Zakariya terbunuh, Jeremiah bin Hilkiah berdiri dekat darah yang menyembur di Damaskus dan berkata, "wahai darah ! Engkau membuat manusia diuji, sekarang berhentilah mengalir." Kemudian darah itu berhenti mengering dan melenyap.
Jeremiah bertanya, "Wahai Tuhan ! Manakah hamba yang lebih Kau cintai?". Allah berfirman, "Orang yang paling banyak mengingat Ku. Orang yang sibuk mengenang Ku daripada yang lain. Orang yang tidak takut mati tapi juga tak ingin hidup selamanya. Mereka yang jika kemewahan datang ia memandang rendah dan jika kemewahan pergi ia merasa senang. Kepada mereka curahan cinta Ku dan berkah Ku melebihi keinginan mereka."
Saat kemungkaran dan dosa merambah di kalangan bani Israil Allah mengutus nabi untuk mereka yang bernama Jeremiah yang menyampaikan firman Allah :
"Mereka keras kepala dan ndableg. Aku mengasihi mereka hanya karena orang tua mereka. Tanyakan pada mereka kebahagiaan apa yang mereka peroleh karena pembangkangan terhadapKu. Binatang tahu habitatnya untuk kembali. Tetapi orang orang ini mengabaikan apa yang membuatKu menghormati orang tua mereka. Kini mereka mencari kehormatan dari sumber selain Aku... Bencana akan menimpa mereka... jika mereka meminta pertolongan Aku tidak akan mengabulkannya.
Ketika pelanggaran bani Israil melampaui batas dan agama akhlak serta kondisi sosial memburuk, Allah berfirman pada Jeremiah, "Aku akan menghancurkan bani Israil, pergilah dan berdiri di karang kokoh dan Aku akan menyampaikan perintahku Ku padamu." Jeremiah bertanya, "pada siapa hendak Kau kirimkan makaikat Mu ?" Allah berfirman "mereka para penyembah api yang tidak takut pada hukumanku dan tidak berharap pahala dariKu. Katakan pada mereka bahwa Aku masih mengecualikan mereka karena kebaikan orang tua mereka. Tetapi mereka melupakan ajaranKu maka akan kukirim seorang penguasa tiran dan jahat yang tidak mengenal belas kasih dan akan menghancurkan mereka."
Saat Jeremiah menyampaikan pesan Tuhan ini mereka tidak mematuhinya dan menganggapnya orang gila. Mereka menangkap dan memenjarakannya .
Allah mengirim Nebuchadnezar kepada mereka dengan tentara yang besar. Mereka membunuh sepertiga dari mereka, menjadikan budak yang sepertiga lainnya dan membiarkan orang-orang tua, yang sakit dan yang cacat dan menginjak nginjak mereka dengan kaki kuda. Nebuchadnezar membunuh semua yang sehat, membakar Taurat dan menghancurkan Baitulmaqdis dari fondasinya.
Nebuchadnezzar menyerang Syria, memburu dan membunuh bani Israil di manapun mereka berada. Setalah itu ia kembali ke Baitulmakdis mengambil pampasan dan tawanan perang dan melakukan perjalanan pulang ke Babylonia. Ada 9000 anak dari keluarga raja dan pendeta. 7000 dari keluarga Daud, 11.000 dari keluarga Yusuf dan Bunyamin, 8.000 dari klan Eshi bin Ya'qub, 14.000 anggota klan Zebulun dan Naphtali bin Ya'qub, 14.000 dati klan Dan bin Ya'qub, 8.000 dari klan Issachar bin Ya'qub, 2000 dari klan Ziekon bin Ya'qub, 4000 orang dari klab Reuben dan Levy dan 12.000 orang dari bani Israil yang lain.
Ketika Nebuchadnezzar tiba di Baitulmakdis, raja Israil dari keluarga Daud melakukan rekonsiliasi. Ia menerima tawanan prajurit sebagai pengawal dan kembali. Tapi ketia ia tiba di kota Tabriyah ia mengetahui bahwa orang Israil berontak dan membunuh rajanya karena berdamai dengannya. Nebuchadnezzar kemudian membunuh para pengawal Israilnya lalu kembali ke Baitulmakdis dan mengambil alih dengan kekerasan serta membunuh semua prajurit Israil dan orang orang yang sehat.
Nebuchadnezzar menjumpai nabi Jeremiah di penjara dan berkata betapa buruknya bani Israil yang menolak Nabi Allah. Ia pun memperlakukan Jeremiah dengan baik dan membebaskannya.
Jeremiah menasihati bani Israil untuk bertobat. Tapi Allah menolak pertobatan mereka. Karena itu bani Israil tak mau tinggal di Baitulmakdis bersama Jeremiah. Mereka pun pergi.
Sejak saat itu bani Israil tercerai berai ke seluruh penjuru bumi. Ada yang menetap di Hijaz, ada pula yang ke Mesir. Nebuchadnezzar menulis surat pada raja Mesir untuk memulangkan mereka tapi raja Mesir menolak. Ia pun menyerbu Mesir dan menawan anak anak dan kekuarga raja. Ia pun pergi ke Maroko dan Laut Atlantik. Ia menawan banyak pendusuk Maroko Mesir Syria Palestina dan Jirdan. Salah satu yang ditawan adalah Daniel bin Hezekiel. Daniel adalah anak bungsu Hezekiel.
Kita akan bertemu dengan Daniel dalam kisah selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar