Langsung ke konten utama

Nabi Isaiah as dan Raja Hezekiah


Shi'ya atau Isaiah bin Amoz adalah nabi dari kalangan Bani Israil sebelum Zakariya dan Yahya. Isaiah adalah nabi yang meramalkan akan datangnya Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw. Pada waktu itu raja Israil yang berkuasa adalah Hezekiah yang patuh dan mendengar nasihat ataupun perintah nabi Isaiah. Saat itu terjadi gonjang ganjing. Raja menderita infeksi pada kakinya sementara raja Babylonia yang bernama Sennacherib sedang bergerak menuju Baitulmakdis (Jerusalem) dengan 600.000 tentaranya.

Rakyat Israil panik dan ketakutan. Isaiah mendapat wahyu supaya raja Hezekiah turun tahta. Raja pun menghadapkan wajahnya pada Allah, salat, memuji Nya dan menangis. Allah menerima ibadahnya dan menambah umur raja 15 tahun dan akan menolongnya dari agresi Sennacherib. Mendengar berita gembira dari nabi Isaiah tersebut raja pun langsung sembuh dan bersujud seraya bersyukur kepada Allah SWT.

Allah mengirim kematian pada bala tentara Sennacherib dan mereka semua mati kecuali Sennacherib dan lima pengawalnya, salah satunya Nebuchadnezar. Mereka semua ditangkap dirantai dan dikelilingkan ke kota dalam kehinaan selama 70 hari. Mereka hanya diberi dua potong roti setiap hari kemudian dipenjara. Atas saran Isaiah mereka semua dipulangkan. Saat mereka tiba ke Babylonia para pendeta dan peramal berkata pada Sennacherib bahwa raja telah diperingati tapi tak mau mendengar. "Israil adalah bangsa di mana Tuhan tak bisa dikalahkan." Tujuh tahun kemudian Sennacherib pun mati.

Setelah raja Hezekiah wafat kegoncangan melanda Israil dan keadaan mereka morat marit. Isaiah mengingatkan bangsanya untuk mengingat karunia Allah dan jika mereka tidak berhenti dari kemungkaran maka Allah akan menghukum mereka. Peringatan ini justru membuat nabi Isaiah dimusuhi dan hendak dibunuh. Ia pun pergi dari mereka. Saat melarikan diri ia melewati sebuah pohon yang membuka sendiri untuknya. Isaiah masuk ke dalam pohon itu tetapi karena diganggu setan maka saat masuk tepi bajunya tersangkut. Orang Israil melihatnya dan mereka mengambil gergaji dan membelah pohon menjadi dua dengan dirinya di dalamnya. Semoga Allah memberkahi Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Insiden Djawi Hisworo

Menguatnya politik Islam reformis dan sosialisme tidak menyurutkan nasionalisme etnis khususnya nasionalisme Jawa. Menurut Ricklefs, para nasionalis Jawa secara umum tidak menerima Islam reformis dan cenderung melihat masa Majapahit pra Islam sebagai zaman keemasan. Hasil dari pekerjaan arkeologi yang didanai pemerintah, termasuk pembangunan kembali candi-candi pra-Islam yang sangat indah serta penerbitan teks-teks Jawa Kuno oleh para sarjana filologi telah membuat Jawa pra-Islam dikenal baik dan tergambar sebagai titik tinggi peradaban Jawa klasik yang membangkitkan sentimen nasionalis Jawa. Pada tahun 1917, Comité voor het Javaansch Nationalisme (Komite untuk Nasionalisme Jawa) didirikan. Komite ini aktif pada tahun 1918 dengan menerbitkan majalah bulanan Wederopbouw (Rekonstruksi).  Kekuatan penuntun utama di balik gerakan ini adalah Kerajaan Mangkunegaran, khususnya Mangkunegara VII (1916-1944). Nasionalisme Jawa dan pembaharuan Islam berbenturan ketika muncul tulisan dal...

Kerjasama Serikat Buruh SI-PKI

Antara tahun 1918 dan 1921 serikat-serikat  buruh Indonesia meraih sukses besar dalam meningkatkan kondisi dan upah anggota-anggota nya. Ini terutama berkat gabungan peristiwa yang terjadi pada tahun-tahun tersebut berupa inflasi harga, kurangnya buruh trampil, dan munculnya organisasi buruh yang sukses dari partai-partai politik, terutama dari SI (Sarekat Islam) dan PKI (Partai Komunis Hindia). Kesuksesan serikat-serikat  buruh itu mendorong orang untuk bergabung dengan mereka. Dengan masuknya anggota-anggota  baru, serikat-serikat  tersebut memainkan peranan penting dalam mempolitisasi para pekerja dan dalam memberi kontribusi terhadap pengembangan dan organisasi anti-penjajahan . Dalam Kongres Nasional SI tahun 1919 terlihat bahwa masalah perjuangan kelas telah menjadi pembicaraan utama. Pada bulan Desember 1919 muncul upaya untuk menciptakan suatu federasi dari serikat buruh PKI dan SI yang diberi nama PPKB (Persatuan Pergerakan Kaum Buruh). PPKB terdiri atas 22...

Nabi Jeremiah dan Raja Nebuchadnezzar

Saat Yahya (John) putra Zakariya terbunuh, Jeremiah bin Hilkiah berdiri dekat darah yang menyembur di Damaskus dan berkata, "wahai darah ! Engkau membuat manusia diuji, sekarang berhentilah mengalir." Kemudian darah itu berhenti mengering dan melenyap. Jeremiah bertanya, "Wahai Tuhan ! Manakah hamba yang lebih Kau cintai?". Allah berfirman, "Orang yang paling banyak mengingat Ku. Orang yang sibuk mengenang Ku daripada yang lain. Orang yang tidak takut mati tapi juga tak ingin hidup selamanya. Mereka yang jika kemewahan datang ia memandang rendah dan jika kemewahan pergi ia merasa senang. Kepada mereka curahan cinta Ku dan berkah Ku melebihi keinginan mereka." Saat kemungkaran dan dosa merambah di kalangan bani Israil Allah mengutus nabi untuk mereka yang bernama Jeremiah yang menyampaikan firman Allah : "Mereka keras kepala dan ndableg. Aku mengasihi mereka hanya karena orang tua mereka. Tanyakan pada mereka kebahagiaan apa yang mereka pe...