Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2018

Nabi Zulkifli as Sang Relawan

Namanya Zulkifli bin Ayub bin Ish bin Ishaq. Ia hidup di Kanaan. Ada juga yang mengatakan beliau hidup dan wafat di Syam. Di Gunung Qasiyun yang menjorok ke kota Damaskus terdapat sebuah makam yang bertuliskan nama Nabi Zulkifli as. Meski tidak banyak nama Zulkifli disebut dalam Al Quran bersama nabi nabi yang lain : Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Nabi-Nabi. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh. (Al Anbiya 85-86) Bahwa nama Zulkifli disandingkan dengan para nabi menunjukkan bahwa dia adalah seorang nabi. Meski banyak juga yang berpendapat dia bukanlah seorang Nabi melainkan seorang yang saleh adil dan bijak yang secara sukarela membimbing umat ke jalan Allah dan mengadili mereka secara adil sehingga dipanggil Zulkifli, orang yang sukarela, relawan. Ketika Nabi Al Yash'a as menua dia berkata "Aku berharap bisa menunjuk seseorang ya

Nabi Ayub as Yang Tabah dan Istrinya Yang Setia

Ayub bin Maush bin Zarah bin Ish bin Ishaq bin Ibrahim seorang Nabi yang awalnya Allah berikan rizki yang sangat melimpah, tubuh yang bagus dan keturunan yang baik. Kemudian Allah mengujinya dengan kehancuran seluruh harta bendanya, termasuk hewan ternak dan ladangnya. Kondisi fisiknya sangat mengenaskan. Disusul dengan kematian anak-anaknya. Ayub mengadukan semua itu hanya kepada Allah SWT. Di akhir hayatnya, Ayub memperoleh kembali apa yang ia dapatkan di awal hidupnya. Tempat tinggal Ayub adalah tanah Aus bagian Gunung Sair atau negri Adoum sebelah selatan Laut Mati dan sebelah utara Teluk Aqabah. Ada pula yang mengatakan Ayub menetap di Al Basaniyyah, wilayah antara Damaskus dan Azriat atau di sekitar pinggiran kota Damaskus. Ayub (Job) as adalah satu satunya Nabi dari bangsa Romawi. Ibunya adalah putri Nabi Luth as. Istrinya adalah Rahmah bin Ephraim. Ada pula yang mengatakan Laya bin Manasah bin Yaqub. Para sejarawan dan mufasir mengatakan bahwa Ayub adalah rangkay

Nabi Yusuf as Penafsir Mimpi

Yusuf merupakan anak Nabi Ya'qub as yang paling dicintai dibanding anak anak lainnya. Dalam kisah sebelumnya disebutkan bahwa Ya'qub memiliki 12 anak laki laki yang merupakan asal mula suku suku bangsa Yahudi. Dari antara ke 12 putra Ya'qub tersebut, Yusuf yang paling mulia dan paling dihormati. Hanya dia lah anak Ya'qub yang menjadi nabi. Perjalanan hidupnya penuh dengan tragika dan romantika meski berakhir dengan happy ending. Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku". Ayahnya berkata: "Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudara mu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu . Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia". Selanjutnya Al Qur-an menjekaskan "Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta'bir mimpi-mimpi

Nabi Ya'qub as alias Israil

Karena perselisihan antara Ya'qub dengan saudaranya Esau ( Al Ais), nabi Ishaq as menerintahkan Ya'qub agar hijrah ke negri Fadan Aram (Di Antara Dua Sungai) sebuah wilayah di perbatasan Palestina. Versi lain mengatakan bahwa ibunya, Rifqa, yang menyuruh Ya'qub. Di situlah akhirnya ia menikah dengan dua gadis anak pamannya : Laya dan Rahil. Syariat saat itu membolehkan menikahi dua wanita bersaudara. Dari Rahil lahirlah Yusuf dan Bunyamin, sedang dari Laya lahir Rub'in, Syam'un, Lewi, Yahudza, Isakhar dan Zebulon. Kemudian Ya'qub menikahi dua budak wanita milik Rahil dan Laya. Dari keduanya lahir Dan, Naftali, Jad dan Asyir. Seluruhnya berjumlah 12 orang. Mereka itulah nenek moyang Bani Israil yang dalam al Qur'an disebut sebagai asbath. Dalam Injil dikisahkan bahwa saat Ya'qub dalam perjalanan ia berhenti pada suatu tempat pada suatu malam dan tertidur berbantal batu di bawah pohon, ia bermimpi melihat tangga ke langit di mana para malaikat naik da

Nabi Ishaq as Bapak Bangsa Israil

Saat Ishaq dilahirkan Nabi Ibrahim as berusia 100 tahun dan Sarah, ibunya 90 tahun. Usia kakak tirinya Ismail 13 tahun. Dikisahkan bahwa sebelumnya ada dua orang datang bertamu pada Ibrahim dan ia segera menyembelih ternaknya dan menyiapkan hidangan makan untuk menyambut kedua tamunya itu. Saat ia mengetahui bahwa tamunya tidak menyentuh makanan yang ia suguhkan ia pun sadar yang datang bukan orang biasa maka beliau merasa ketakutan. Ternyata tamunya adalah malaikat yang memberi kabar gembira dan sedih. Kabar gembira bahwa Ibrahim akan memiliki putra dari Sarah. Kabar sedih karena kaum Luth yang homosek dan lesbi akan dihukum. Dari balik pintu Sarah tertawa saat mendengar berita dari malaikat tersebut. Ia merasa takjub bagaimana orang setua dia bisa mengandung dan melahirkan seorang anak. "Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh." "Kami limpahkan keberkatan atasnya dan atas Ishaq. Dan diantara

Nabi Ismail as yang berjuluk Az Zabih

Dalam status sebelumnya sudah saya ceritakan mengenai Adam dan Hawa, Idris, Nuh, Hud, Saleh, Ibrahim, Luth, Syu'aib dan kaumnya sesuai pola dalam Al Quran. Kini saya akan berkisah mengenai anak-anak Nabi Ibrahim as yang telah membawa kitab suci dan kenabian pada keturunannya. Saya akan memulai dari Ismail as. Nabi Ibrahim memiliki banyak anak tapi hanya dua yang terkenal karena mendapat anugrah kenabian. Salah satunya Ismail yang dikurbankan. Meski dalam naskah Yahudi dikatakan Ishaq lah yang dikurbankan. Karena itulah Nabi Ismail as bin Ibrahim as dijuluki Az Zabih atau orang yang disembelih. Ismail diutus untuk penduduk Mekah dan suku suku di sekitarnya seperti Jurhum Amaliq dan Yaman. Ismail lahir saat ayahnya berusia 80 tahun. Allah berfirman pada Ibrahim, "Aku menjawab doamu untuk Ismail dan Aku memberkahinya dengan keturunan yang banyak. Ia akan menjadi bapak dari 12 penguasa dan menjadikannya bangsa yang besar." Saat Hajar melahirkan Ismail, Sarah me

Nabi Syu'aib dan Kaum Madyan

Syuaib as diutus kepada penduduk Madyan. Madyan merupakan perkampungan yang terletak di Ma'an di pelosok negri Syam (Syria) yang berbatasan dengan Hijaz dan dekat dengan Danau Luth atau Laut Mati. Orang Madyan masih termasuk bangsa Arab. Mereka keturunan Madyan bin Madaan bin Ibrahim as. Para sahabat menyebut Nabi Syu'aib as sebagai "pengkhutbah yang fasih di antara para Nabi." Itu karena beliau diberi karunia bakat dan kefasihan dalam berbahasa. Penduduk Madyan adalah orang orang yang tidak beriman yang menyembah Al Aykah, sejenis pohon di hutan. Mereka suka membegal para kafilah dan berbuat curang dalam timbangan dan takaran. Jika membeli barang ingin dilebihkan sedang jika menjual suka mengurangi timbangan maupun takaran. Nabi Syuaib as menyeru mereka untuk menyembah Tuhan YME dan tidak menyekutukannya  dengan apa pun. Beliau juga melarang mereka berbuat curang dalam perniagaan dengan menguragi takaran dan timbangan. Mereka juga dilarang merampok barang bara

Nabi Luth as dan Kaum Shadum

Nabi Luth as hidup semasa dengan Nabi Ibrahim as. Beliau adalah kemenakan Nabi Ibrahim as dan menikah dengan keluarga Nabi Ibrahim. Beliau termasuk orang yang beriman saat Raja Namrud menghukum bakar Nabi Ibrahim as. Luth turut berhijrah bersama Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sekembalinya Nabi Luth as dan Nabi Ibrahim as dari Mesir keduanya berpisah atas kesadaran masing masing dikarenakan Allah mengutus Luth kepada kaum Shadum yang kufur kepada Allah. Di samping itu ada alasan lainnya yaitu keterbatasan lahan yang sempit dan tidak mampu memenuhi kebutuhan ternak mereka. Nabi Luth as singgah di selatan Laut Mati (Buhairah Lut) persisnya di kota Sodom dan Amura (Gammara). Karena ulah penduduknya, dua kota itu diluluhlantakka n oleh gempa yang dahsyat. Sedang Sugar, tempat pengungsian kaum Luth as tidak tertimpa oleh gempa tersebut. Negri Shadum merupakan negri kaum homoseks dan lesbi. Selain itu mereka sering memblokade jalan, merampok kafilah, menipu kawan dan melakukan perilaku

Nabi Ibrahim as Sang Pengembara

Nabi Ibrahim as dikenal sebagai Abu al-Anbiya (Bapak para nabi)dan Khalil ar Rahman (Kekasih Yang Maha Pengasih). Dalam Al Quran namanya disebut sebanyak 68 kali dalam 25 surah. Namanya Ibrahim bin Tarukh (250) bin Nahor (148) bin Serug (230) bin Reu (239) bin Peleg (439) bin Eber (464)bin Saleh (433)bin Arphaxad (438) bin Saam (600) bin Nuh. Nama panggilannya Abu Difan, dilahirkan di Ur, ada pula yang mengatakan di Chaldea (Babylon), Irak Utara. Ibrahim dilahirkan di masa raja tiran Namrud bin Kanaan dari kaum Rasib (kaum di mana Nabi Nuh as dikirim sebagai Rasul). Namrud penguasa dunia. Saat itu muncul bintang sangat terang di langit yang mengatasi cahaya matahari dan bulan. Banyak orang mati. Namrud menjadi ketakutan. Astrolog berkata "Akan ada bayi laki laki yang akan meruntuhkan kekuasaanmu." Namrud melarang semua laki laki mendekati istrinya dan ia pun membunuh semua bayi yang akan dilahirkan. Tapi Allah menyelamatkan Ibrahim. Selagi kecil Ibrahim sudah mengajak

Nabi Saleh as dan Kaum Samud

Dulu Samud adalah nama kaum yang terkenal. Nama Samud berasal dari nama nenek moyang mereka. Mereka adalah orang Arab yang hidup di antara Hijaz dan Tabuk. Mereka hidup di suatu masa setelah kaum 'Ad. Sama dengan kaum 'Ad mereka juga penyembah berhala. Rupanya mereka tidak belajar dari sejarah. Kaum Samud memiliki usia yang panjang. Tadinya mereka tinggal di rumah-rumah yang terbuat dari lumpur kering. Namun karena rumah mereka itu sudah runtuh atau rusak saat mereka belum lagi mati maka mereka kemudian membangun rumah dengan memahat bukit bukit batu menyerupai puri dan istana dengan arsitektur yang indah.  Allah mengirim utusannya yang berasal dari kaum Samud itu sendiri. Beliau adalah Saleh bin Ubaid bin Maseh bin Ubaid bin Hadir bin Samud bin Athir bin Iram bin Nuh as. Saleh mengajak mereka menyembah Tuhan YME dan meninggalkan berhala berhala mereka serta peribadatan mereka yang menyimpang. Nabi Saleh juga meminta mereka mensyukuri nikmat Allah berupa ketrampilan me

Nabi Hud as dan Kaum 'Ad

Hud bin Shaleh bin Arphaxad bin Shem bin Nuh as. Taurat dan Injil menyebutnya Eber. Beliau diutus untuk kaum 'Ad, suku bangsa Arab yang tinggal di pegunungan gurun dekat laut antara Oman dan Hadramaut. Dataran tinggi tempat mereka tinggal bernama Ash-Shahr dan lembahnya bernama Mugith. Mereka tinggal di bangunan-bangun an kokoh dengan pilar pilar tinggi. Mereka memang memiliki keahlian teknik sipil dan arsitektur yang hebat di samping keahlian di bidang pertanian dan mengolah tanah. Nabi Hud adalah orang pertama yang berbahasa Arab. Dia adalah satu dari empat Nabi bangsa Arab, di samping Saleh , Suaib dan Rasulullah Muhammad SAW. Arab yang hidup sebelum Ismail disebut Arab Aribah (Arab asli). Sedangkan Arab Musta'ribah adalah Arab yang berasimilasi karena perkawinan, ini adalah keturunan Ismail bin Ibrahim as. Ismail lah yang pertama kali berbicara dan menulis Arab dengan indah. Beliau belajar dari suku Jurhum yang tinggal di Mekah. Nabi Muhammad SAW mewarisi kebahas

Nuh as Utusan Allah Yang Pertama

Namanya Nuh bin Lamech bin Methuselah bin Enoch (Idris) bin Jared bin Kenan bin Enos bin Seth bin Adam as. Ia lahir 126 tahun setelah wafatnya Adam as. Pada kurun waktu antara Adam sampai Nuh semua hidup menurut ajaran yang benar. Setelah beberapa generasi  yang saleh, perlahan lahan mereka menyekutukan Allah dengan menyembah berhala. Bagaimana itu bisa terjadi. Awalnya ada orang orang saleh di antara mereka. Setelah mereka wafat Setan memberi saran untuk mendirikan patung mereka. Awal nya di tempat orang orang suci itu hidup kemudian atas bujukan setan mereka membuat di rumah mereka masing-masing.  Lama kelamaan mereka kemudian menjadikan patung-patung sebagai sembahannya. Nama nama patung yang berasal dari nama orang orang saleh  menjadi Tuhannya. Mereka itu adalah Wadd atau Suwa', Yaguth atau Ya'uq dan Nasr. Nuh diutus sebagai Rasul yang pertama. Ia diutus pada umatnya untuk mengajak mereka menyembah Allah tanpa menyekutukannya. Mereka harus percaya akan keesaan Allah da

Idris as Penulis Kalimat-kalimat Bijak

Idris adalah orang pertama yang dikirim sebagai Nabi setelah Adam dan Seth. Ia adalah orang pertama yang menulis dengan pena, ahli astronomi dan banyak menghasilkan kalimat bijak. Ia dilahirkan saat Adam masih hidup 318 tahun lagi. Tidak banyak cerita yang bisa digali mengenai sosok Idris ini. Nabi Idris as lahir di Mesir tapi ada versi lain yang mengatakan ia lahir di Babilonia dan pindah ke Mesir. Pada masanya telah dibangun 188 kota dan kota Ruha adalah kota yang terkecil. Di antara kata-kata mutiara yang ditulis Nabi Idris as adalah : Janganlah kalian iri terhadap nikmat yang didapat oleh orang lain, sebab apa yang mereka dapat sungguh amatlah sedikit... Barangsiapa melampaui batas kecukupannya niscaya ia tidak pernah merasa puas. Dikisahkan bahwa Allah SWT memberi kewajiban dan derajat yang sama kepada Idris sama dengan apa yang telah diberikan kepada anak anak Adam lainnya. Tapi Idris ingin meningkatkan amal dan ibadahnya. Malaikat sahabatnya datang padanya dan Idris m

Adam Bapak Umat Manusia.

Allah SWT berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". Allah SWT mengajari Adam segala sesuatu yang malaikat tiada mengetahui dan dengan demikian para malaikat mengakui kekuasaan Allah termasuk dalam menciptakan makhluk yang akan dijadikan khalifah di bumi. Kemudian Allah SWT berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. Iblis yang terbuat dari api merasa lebih baik dari Adam yang terbuat dari tanah. Kemudian Allah SWT mengusir iblis dari surga. Iblis berkata: "