Langsung ke konten utama

Nabi Ya'qub as alias Israil


Karena perselisihan antara Ya'qub dengan saudaranya Esau ( Al Ais), nabi Ishaq as menerintahkan Ya'qub agar hijrah ke negri Fadan Aram (Di Antara Dua Sungai) sebuah wilayah di perbatasan Palestina. Versi lain mengatakan bahwa ibunya, Rifqa, yang menyuruh Ya'qub. Di situlah akhirnya ia menikah dengan dua gadis anak pamannya : Laya dan Rahil. Syariat saat itu membolehkan menikahi dua wanita bersaudara. Dari Rahil lahirlah Yusuf dan Bunyamin, sedang dari Laya lahir Rub'in, Syam'un, Lewi, Yahudza, Isakhar dan Zebulon. Kemudian Ya'qub menikahi dua budak wanita milik Rahil dan Laya. Dari keduanya lahir Dan, Naftali, Jad dan Asyir. Seluruhnya berjumlah 12 orang. Mereka itulah nenek moyang Bani Israil yang dalam al Qur'an disebut sebagai asbath.

Dalam Injil dikisahkan bahwa saat Ya'qub dalam perjalanan ia berhenti pada suatu tempat pada suatu malam dan tertidur berbantal batu di bawah pohon, ia bermimpi melihat tangga ke langit di mana para malaikat naik dan turun. Di langit Allah berfirman "Aku Tuhanmu dan akan memberi keturunanmu tanah di mana kamu berada." Dia pun memberkati Ya'qub dan keturunannya. Ya'qub sangat senang dengan mimpinya. Ia bernazar jika pulang dengan selamat akan membangun masjid di tempat itu dan akan berzakat 10% dari rezeki yang didapat. Ia melumuri batu itu dengan minyak agar bisa mengenali batu itu nantinya. Ia menamakan tempat itu Bethel atau Rumah Allah. Itulah tempat yang kemudian dinamakan Baitul Maqdis (Genesis,28).

Ya'qub tiba di rumah pamannya yang memiliki dua gadis. Yang tua bernama Laya (Leah) dan yang muda bernama Rahil (Rachel). Rahil cantik dan Ya'qub mencintainya dan meminangnya. Laban, pamannya, menyetujui dengan syarat tujuh tahun kerja untuknya. Setelah syarat terpenuhi Laban mengadakan pesta pernikahan dan menyerahkan seorang putrinya untuk Ya'kub dan merekapun melewati malam pengantin. Saat pagi tiba Ya'qub terkejut dan mengeluh pada pamannya mengapa Laya yang diberikan padanya padahal ia menginginkan Rahil. Laban berkiat bahwa adat tidak membolehkan adik menikah mendahului kakaknya. "Jika kau mencintai Rahil kau harus bekerja lagi untukku delapan tahun lagi."

Ya'qub bekerja delapan tahun lagi sebelum menikahi Rahil. Laban kemudian memberi anak anak gadisnya masing masing satu pembantu. Zilpah untuk Laya dan Bilhah untuk Rahil.

Tuhan tahu bahwa Laya tidak dicintai maka Tuhan menyuburkan rahimnya dan lahirlah Rub'in (Ruben), Syam'un (Simon), Levi dan Yahudzah (Judah).
Rahil cemburu kepada Laya dan ia pun menyerahkan budaknya Bilhah kepada Ya'qub yang kemudian melahirkan dua anak laki laki : Dan dan Naftali. Laya tak mau kalah menyerahkan budaknya Zilfah kepada Ya'qub yang melahirkan dua anak laki laki : Jad dan Asyir. Sementara itu Laya melahirkan dua anak laki laki lagi yaitu Isakhar dan Zebulon dan seorang anak perempuan bernama Dinah. Dengan demikian Laya telah melahirkan tujuh anak Ya'qub.

Rahil bersedih hati karena belum memberi Ya'qub seorang pun anak maka ia pun berdoa agar diberi keturunan. Rahil pun hamil dan melahirkan satu anak laki laki tampan yang diberi nama Yusuf.

Setelah bekerja 20 tahun di peternakan pamannya, Ya'qub meminta izin kembali pulang ke kampung halamannya. Sebagai hadiah dari pamannya Ya'qub mendapat semua kambing jantan belang dan semua kambing betina berbintik dan semua anak biri biri berwarna gelap yang kemudian dipisahkan sejauh tiga hari perjalanan dari rumah pamannya. Karena kepandaiannya berternak maka dengan cepat ternaknya berlipat ganda. Ya'qub kini memiliki kambing , sapi dan budak yang berlimpah. Paman dan sepupunya merasa iri. Allah menyuruh Ya'qub kembali. Sebelumnya ia dan pamannya membuat perjanjian dan membuat pilar batu bernama Galid. Mereka tidak akan saling mengganggu dan melanggar batas Galid. Setelah berkurban dan makan bersama mereka pun pulang ke rumah masing masing.

Saat Ya'qub tiba di tanah Seir, para malaikat mengucapkan selamat datang di tanah kelahirannya. Ya'qub menyuruh orangnya untuk menghubungi kakaknya Esau, ingin berdamai. Penghubungnya datang dan mengatakan Esau kakaknya akan menyambut dengan 400 orang.
Ya'qub ketakutan mengingat perselisihan dengan kakaknya di masa lalu dan ia pun berdoa. Kemudian ia mulai menyiapkan bermacam macam binatang dan ternak sebagai hadiah buat kakaknya yang ditata dalam kelompok kelompok yang terpisah : 40 ekor sapi dan 10 banteng, 200 ekor kambing, 20 domba, 200 biri biri betina, 20 biri biri jantan, 30 unta betina, 20 keledai betina, dan 10 keledai jantan. Masing masing dengan penjaganya. Mereka diberangkatan lebih dulu dengan diberi jarak antara rombongan yang satu dengan lainnya. Jika ditanya Esau "ini milik siapa" mereka disuruh menjawab "ini milik Tuanku Ya'qub". Semua penjaga kawanan hewan harus menjawab demikian.

Sementara Ya'qub menunda keberangkatan dengan dua istri, dua pembantu istrinya dan dua belas anaknya. Setelah dua hari ,saat fajar tiba datang malaikat yang menyamar menjadi seorang laki laki. Ya'qub mengira dia seorang laki laki dan ia pun langsung bergulat dengannya untuk menundukkannya. Malaikat itu menyentuh sendi pinggang Ibrahim hingga terkilir. Saat matahari terbit malaikat berkata pada Ya'qub bahwa sekarang namanya adalah Israil (orang yang pincang). Saat Ya'qub bertanya malaikat itu pun menghilang. Sejak saat itu Bani Israil tidak makan tendon (urat) yang menempel pada sendi pinggul (Genesis 32).

Saat melihat Esau datang dengan 400 laki laki, Ya'qub bersujud ke tanah tujuh kali. Itu seperti yang dilakukan para malaikat kepada Adam as. Esau memeluk dan menciumi adiknya itu. Kedua budak dan anak mereka pun bersujud. Demikian juga Laya dan anak anaknya. Terakhir Rahil dan Yusuf juga bersujud. Ya'qub memaksa Esau menerima hadiah darinya dan ia pun menerimanya.

Saat tiba di Sukuth Ya'qub membangun tempat tinggal dan shelter bagi ternaknya. Ketika tiba di Shekhem ia membeli tanah dari Hamor untuk 100 ekor kambingnya dan mendirikan tenda di sana. Lalu ia membuat sebuah altar dan menamakannya El Elohe Israel. Sekarang dinamakan Yerusalem atau Baitul Maqdis.

Dalam Injil diceritakan bahwa Dinah anak perempuan Ya'qub diculik dan dinodai oleh Sekhem anak Hamor. Hamor mendatangi Ya'qub dan anaknya meminta Dinah untuk dikawini Hamor. Mereka mengatakan tidak akan mengawinkan anaknya pada orang yang tidak disunat. Maka semua laki laki Hamor disunat. Pada hari ketiga saat mereka sedang sakit karena sunat, dua anak laki laki Ya'qub menyerang mereka dengan pedang, membunuh semua laki laki. Mereka merampas isi kota di mana adik perempuan mereka dinodai, membunuh ternak mereka dan apapun yang ada.
Rahil hamil lagi dan melahirkan Benyamin. Karena persalinan yang berat Rahil pun wafat. Ya'qub menguburnya di Ephrat, Betlehem.

Nabi Ya'qub as memiliki 12 anak laki laki. Dari Laya beliau memperoleh Rubin, Syam'un, Levy, Yahudza, Isakhar dan Zebulon. Dari Rahil lahirlah Yusuf dan Bunyamin. Kemudian dari budak Rahil bernama Bilhah beliau memperoleh dua anak Dan dan Naftali. Dari budak Laya bernama Zilfah beliau memperoleh putra yang diberi nama Jad dan Asyir. Seluruhnya berjumlah 12 orang.

Ada sejarawan yang mengatakan bawa Ya'qub sempat ke Mesir dan wafat di sana. Jasadnya dirawat dan dipindahkan ke Palestina.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerjasama Serikat Buruh SI-PKI

Antara tahun 1918 dan 1921 serikat-serikat  buruh Indonesia meraih sukses besar dalam meningkatkan kondisi dan upah anggota-anggota nya. Ini terutama berkat gabungan peristiwa yang terjadi pada tahun-tahun tersebut berupa inflasi harga, kurangnya buruh trampil, dan munculnya organisasi buruh yang sukses dari partai-partai politik, terutama dari SI (Sarekat Islam) dan PKI (Partai Komunis Hindia). Kesuksesan serikat-serikat  buruh itu mendorong orang untuk bergabung dengan mereka. Dengan masuknya anggota-anggota  baru, serikat-serikat  tersebut memainkan peranan penting dalam mempolitisasi para pekerja dan dalam memberi kontribusi terhadap pengembangan dan organisasi anti-penjajahan . Dalam Kongres Nasional SI tahun 1919 terlihat bahwa masalah perjuangan kelas telah menjadi pembicaraan utama. Pada bulan Desember 1919 muncul upaya untuk menciptakan suatu federasi dari serikat buruh PKI dan SI yang diberi nama PPKB (Persatuan Pergerakan Kaum Buruh). PPKB terdiri atas 22 serikat dan 72.000

NU

Para ulama Syafi'i di Jawa yang khawatir dengan pengaruh kaum Wahabi yang berkuasa di Mekah membentuk Komite Hijaz. Pada 31 Januari 1926 di Surabaya mereka mendirikan Nahdatul Ulama yang berarti Kebangkitan Ulama. Pendirinya adalah Hadratu 'l-Syekh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari dan Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah. Tujuan organisasi ini adalah berlakunya ajaran Islam berhaluan Ahlu 'l-Sunnah wa 'l- Jamaah dan penganut salah satu mazhab yang empat, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali. Pada kenyataannya yang dianut adalah mazhab Syafi'i. Dalam kehidupan politik NU ikut aktif semenjak zaman pergerakan kemerdekaan di masa penjajahan. NU aktif sebagai anggota Majlis Islam A'la Indonesia (MIAI) kemudian Majlis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) yang dibentuk di zaman Jepang maupun setelah Indonesia Merdeka sebagai satu-satunya partai politik umat Islam Indonesia. Karena berbagai perbedaan pada tahun 1952 NU menyusul PSII dan Perti membentuk Liga Mu

Insiden Djawi Hisworo

Menguatnya politik Islam reformis dan sosialisme tidak menyurutkan nasionalisme etnis khususnya nasionalisme Jawa. Menurut Ricklefs, para nasionalis Jawa secara umum tidak menerima Islam reformis dan cenderung melihat masa Majapahit pra Islam sebagai zaman keemasan. Hasil dari pekerjaan arkeologi yang didanai pemerintah, termasuk pembangunan kembali candi-candi pra-Islam yang sangat indah serta penerbitan teks-teks Jawa Kuno oleh para sarjana filologi telah membuat Jawa pra-Islam dikenal baik dan tergambar sebagai titik tinggi peradaban Jawa klasik yang membangkitkan sentimen nasionalis Jawa. Pada tahun 1917, Comité voor het Javaansch Nationalisme (Komite untuk Nasionalisme Jawa) didirikan. Komite ini aktif pada tahun 1918 dengan menerbitkan majalah bulanan Wederopbouw (Rekonstruksi).  Kekuatan penuntun utama di balik gerakan ini adalah Kerajaan Mangkunegaran, khususnya Mangkunegara VII (1916-1944). Nasionalisme Jawa dan pembaharuan Islam berbenturan ketika muncul tulisan dalam s