Langsung ke konten utama

Wahyu Pertama

"Proclaim ! (Read !)
In the name
Of thy Lord and Cheriser
Who created -
Created man, out of
A (mere) clot
Of congealed blood :
Proclaim ! And thy Lord
Is Most Bountiful -
He Who taught
(Then use of) the Pen -
Taught man that
Which he knew not."
(Surah 96 : 1-5)
WAHYU PERTAMA
Sebagian fukaha mengatakan bahwa Allah SWT mengkhususkan bulan Ramadan untuk puasa dikarenakan memiliki sejumlah keutamaan. Di antaranya yang terpenting adalah turunnya Jibril as membawa wahyu kepada Nabi Muhammad SAW yang sedang menyepi di Gua Hira. Saat itulah Jibril membacakan sebagian surat al-'Alaq.
اقراباسمربك الذي خلق
خلقالانسان من علق
اقراوربكالاكرم
الذي علم بالقلم
علم الانسامالم يعلم
"Siarkanlah (Bacalah) ! dengan nama Tuhanmu dan Penjagamu Yang menciptakan
Menciptakan manusia dari segumpal darah beku
Siarkanlah ! Dan Tuhanmu Maha Pemurah,
Yang mengajarkan kepada manusia (menggunakan) pena,
Mengajar manusia apa yang tak ia ketahui."
(Surah XCVI : 1-5).
A. Tafsir Singkat.
(1) Iqra' dapat berarti "bacalah" atau "suarakanlah" atau "siarkanlah secara nyaring" wahyu Allah itu. Sebagai amanat suci, wahyu pertama itu harus diumumkan. Sekarang saatnya sudah tiba Nabi tampil ke dunia dan mengumumkan misinya. Itu adalah seruan Allah untuk kepentingan umat manusia. Wahyu itu bukanlah sekedar proposisi (pendapat benar dan salah) filsafat yang abstrak, melainkan pesan nyata yang langsung dari Tuhan sebagai pribadi kepada hamba-hamba-Nya yang dicintai dan dijaga-Nya.
Mu ditujukan pada Nabi dengan dua cara : (1) kontak langsung dengan Utusan Illahi (Jibril) dan Dia Yang mengirim Utusan itu; (2) dia mewakili segenap umat manusia, dalam pengertian yang lebih lengkap daripada...
(2) Segumpal darah beku. Asal hewani yang hina dalam diri manusia itu berbeda dengan nasibnya yang mulia berupa kodrat intelek, kodrat moral dan kodrat spiritualnya yang diberikan oleh Penciptanya Yang Maha Pemurah. Tak ada ilmu yang disembunyikan dari diri manusia. Dengan segala kemampuan yang diberikan kepadanya, ia memperoleh ilmu dalam jumlah yang sedemikian rupa sehingga melebihi kemampuan pemahamannya.
(3) Pena. Simbol suatu wahyu yang permanen adalah pena dan catatan. Penyiaran atau bacaan ini secara tak langsung bukan hanya wajib disebarkan oleh Nabi SAW, tetapi oleh semua orang yang membaca dan memahaminya.
(4) Pada waktu-waktu tertentu Allah mengajarkan ilmu baru kepada kita. Orang makin banyak mendapat pelajaran dari hari ke hari. Bangsa-bangsa dan umat manusia setiap saat bebas belajar ilmu baru.
(Rujukan: [1] Ali, The Meaning of the Holy Qur'an, 1997: ; [2] Ali, Qur'an Terjemahan dan Tafsirnya Juz XXV s/d XXX [terj. Audah], 1995 : 1631;
[3] Al- Mahami, Al-Mausû'ah Al-Qur'âniyyah, [terj. Syadzili], 2005: 186).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Slogan "Lebaran di Bandung"

  Setelah perintah mundur dari Panglima Divisi III Kolonel   A.H. Nasution dikeluarkan, seluruh kekuatan TRI dan pejuang keluar dari kota Bandung. Lokasi markas dipilih seadanya karena waktu yang singkat (Sitaresmi dkk., 2002 : 137).   Setiap pasukan membangun pertahanan di selatan Bandung. Markas Divisi bertempat di jalan lintang antara Kulalet-Cangkring, Baleendah. Resimen Pelopor pimpinan Soetoko di sebelah barat dan Resimen 8 pimpinan Letkol Omon Abdurrahman serta MDPP di sebelah timur (Nasution, 1990 : 232). Sementara itu, seluruh Batalyon yang berada di bawah kendali Resimen 8 menempati tempat masing-masing. Batalyon 1 ke Dayeuhkolot, Batalyon 2 ke Cilampeni, Batalyon 3 ke Ciwidey (Suparyadi, 4 Maret 1997). Badan badan perjuangan membuat markas di Ciparay (Djadjat Suraatmadja, 8 September 1977). Setelah ditinggalkan penduduk pada tanggal 24 Maret 1946, keesokan harinya, pagi pagi sekali , tentara Inggris yang tergabung dalam Divisi ke-23, mulai bergerak memasuki kota Band

Kisah Perang Gerilya Jendral Sudirman

  Sudirman lahir di Purbalingga, Jawa Tengah. Ayahnya, Karsid Kartawiraji bekerja sebagai mandor pabrik tebu di Purwokerto. Ibunya, Sijem berasal dari Rawalo, Banyumas. Sejak kecil Sudirman dibesarkan oleh pamannya, Raden Tjokrosoenarjo (kakak ipar Sijem). Sudirman memperoleh pendidikan di   Hollands Inlandse School (HIS) Taman Siswa Purwokerto kemudian pindah ke Sekolah Wira Tama dan tamat pada tahun 1924. Setelah tamat di Sekolah Wira Tama, Sudirman melanjutkan pendidikan ke Kweekschool (Sekolah Guru) Muhammadiyah di Solo. Jiwa militansi Sudirman tertempa sejak ia masuk Hizbul Wathan (kepanduan Muhammadiyah). Kemudian Sudirman menjadi Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah. Pada tahun 1936, Sudirman menikah dengan Alfiah, temannya saat bersekolah di HIS Taman Siswa Purwokerto dan dikaruniai tujuh orang anak. Pada zaman pendudukan Jepang, Sudirman   meninggalkan profesi sebagai guru dan mengikuti latihan militer (Peta). Ia diangkat menjadi Daidancho (Komandan Batalion) di Banyumas.

Sarekat Rakyat

Pada kongres tanggal 20-21 April 1924 di Bandung, secara resmi SI Merah berganti nama menjadi Sarekat Rakyat. Dalam kongres ini juga ditetapkan bahwa barang siapa dianggap cakap menguasai komunisme ia dimasukkan mula-mula ke dalam Sarekat Rakyat dan setelah didiklat dalam organisasi itu barulah ia boleh masuk PKI. Demikianlah pendidikan ideologi komunis mulai dilaksanakan secara intensif. Setelah kongres bulan Juni 1924, PKI membangun Sarekat Rakyat sehingga organisasi massa ini berkembang dengan pesat. Sayangya PKI tidak dapat melakukan kontrol dan menanamkan disiplin serta ideologi partai kepada massanya. Pada akhir tahun 1924 beberapa cabang Sarekat Rakyat mengambil inisiatif sendiri menyelenggaraka n aksi-aksi teror di luar instruksi PKI. Sebagai akibatnya, timbullah gerakan-gerakan  anti komunis di kalangan masyarakat Islam yang fanatik dan hal ini mengakibatkan diambilnya tindakan keras oleh pemerintah kolonial. Akhirnya pada Kongres PKI tanggal 11-17 Desember 1924 di Kota Ged