Langsung ke konten utama

Sanksi Bagi Yang Tidak Mengeluarkan Zakat

"And there are those
Who bury gold and silver
And spend it not in the Way
Of Allah: announce unto them
A most grievous penalty --"
SANKSI BAGI YANG TIDAK MENGELUARKAN ZAKAT.
Allah SWT berfirman mengenai orang yang menyimpan emas dan perak serta tidak menafkahkannya di jalan Allah SWT dan nasib yang akan menimpanya di hari kiamat.
ولذين يكنزن الذهب والفضةولاينفقونهافى سبيل الله فبشرهم بعذاباليم
"Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak, dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukankah kepada mereka bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih." (QS.9: 34-35).
Rasulullah SAW juga sering bersabda mengenai siksa pedih di hari kiamat yang akan menimpa orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat. Di antara hadis tersebut adalah,
"Setiap pemilik unta, sapi dan kambing yang tidak mengeluarkan zakatnya, maka hewan-hewan itu akan mendatanginya pada hari kiamat dalam bentuk yang sangat besar dan secara bergantian menanduk dan menginjak-injak mereka sampai mati di hadapan orang-orang yang menontonnya."
A. Tangan Di Atas.
Kepada seorang lelaki yang bertanya tentang sedekah, Nabi Muhammad SAW menjawab, "Yaitu yang Anda gunakan untuk keluarga Anda."
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda:
"Menyuruh pada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran merupakan sedekah."
Pahala bersedekah tidak dapat diukur dengan nilai atau harga benda yang disedekahkan. Rasulullah SAW bersabda :
"Barang siapa sanggup melindungi dirinya dari api neraka meskipun hanya dengan sebutir kurma, lakukanlah. Bila tidak mampu, cukup dengan ucapan yang baik."
Nabi Muhammad SAW juga bersabda :
"Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah, dan mulailah dengan siapa yang Anda naungi. Tangan di atas ialah tangan orang bersedekah, sementara tangan di bawah ialah tangan orang yang meminta."
B. Etos Kerja.
Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang berpanas-panas di bawah terik matahari karena memanggul kayu bakar, jauh lebih baik daripada mengemis. Demi Zat yang menguasai jiwaku, sekali lagi, orang yang mencari kayu bakar dan memanggulnya lebih baik daripada mendatangi orang lain untuk meminta-minta, baik diberi ataupun tidak."
C. Hindari Mengemis.
Nabi SAW menyatakan, "Orang yang meminta-minta kepada orang lain sebenarnya meminta bara api. Karena itu hindarilah sejauh mungkin."
(Rujukan :[1] 'Alī, The Meaning of the Holly Qur'an, 1997: 447-448 ; [2] Al-Mahami, Al-Mausû'ah Al-Qur'âniyah, 2005: 202-204).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerjasama Serikat Buruh SI-PKI

Antara tahun 1918 dan 1921 serikat-serikat  buruh Indonesia meraih sukses besar dalam meningkatkan kondisi dan upah anggota-anggota nya. Ini terutama berkat gabungan peristiwa yang terjadi pada tahun-tahun tersebut berupa inflasi harga, kurangnya buruh trampil, dan munculnya organisasi buruh yang sukses dari partai-partai politik, terutama dari SI (Sarekat Islam) dan PKI (Partai Komunis Hindia). Kesuksesan serikat-serikat  buruh itu mendorong orang untuk bergabung dengan mereka. Dengan masuknya anggota-anggota  baru, serikat-serikat  tersebut memainkan peranan penting dalam mempolitisasi para pekerja dan dalam memberi kontribusi terhadap pengembangan dan organisasi anti-penjajahan . Dalam Kongres Nasional SI tahun 1919 terlihat bahwa masalah perjuangan kelas telah menjadi pembicaraan utama. Pada bulan Desember 1919 muncul upaya untuk menciptakan suatu federasi dari serikat buruh PKI dan SI yang diberi nama PPKB (Persatuan Pergerakan Kaum Buruh). PPKB terdiri atas 22 serikat dan 72.000

NU

Para ulama Syafi'i di Jawa yang khawatir dengan pengaruh kaum Wahabi yang berkuasa di Mekah membentuk Komite Hijaz. Pada 31 Januari 1926 di Surabaya mereka mendirikan Nahdatul Ulama yang berarti Kebangkitan Ulama. Pendirinya adalah Hadratu 'l-Syekh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari dan Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah. Tujuan organisasi ini adalah berlakunya ajaran Islam berhaluan Ahlu 'l-Sunnah wa 'l- Jamaah dan penganut salah satu mazhab yang empat, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali. Pada kenyataannya yang dianut adalah mazhab Syafi'i. Dalam kehidupan politik NU ikut aktif semenjak zaman pergerakan kemerdekaan di masa penjajahan. NU aktif sebagai anggota Majlis Islam A'la Indonesia (MIAI) kemudian Majlis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) yang dibentuk di zaman Jepang maupun setelah Indonesia Merdeka sebagai satu-satunya partai politik umat Islam Indonesia. Karena berbagai perbedaan pada tahun 1952 NU menyusul PSII dan Perti membentuk Liga Mu

Insiden Djawi Hisworo

Menguatnya politik Islam reformis dan sosialisme tidak menyurutkan nasionalisme etnis khususnya nasionalisme Jawa. Menurut Ricklefs, para nasionalis Jawa secara umum tidak menerima Islam reformis dan cenderung melihat masa Majapahit pra Islam sebagai zaman keemasan. Hasil dari pekerjaan arkeologi yang didanai pemerintah, termasuk pembangunan kembali candi-candi pra-Islam yang sangat indah serta penerbitan teks-teks Jawa Kuno oleh para sarjana filologi telah membuat Jawa pra-Islam dikenal baik dan tergambar sebagai titik tinggi peradaban Jawa klasik yang membangkitkan sentimen nasionalis Jawa. Pada tahun 1917, Comité voor het Javaansch Nationalisme (Komite untuk Nasionalisme Jawa) didirikan. Komite ini aktif pada tahun 1918 dengan menerbitkan majalah bulanan Wederopbouw (Rekonstruksi).  Kekuatan penuntun utama di balik gerakan ini adalah Kerajaan Mangkunegaran, khususnya Mangkunegara VII (1916-1944). Nasionalisme Jawa dan pembaharuan Islam berbenturan ketika muncul tulisan dalam s