"But do not associate
With your wives
While ye are in retreat
In the mosque. Those are
Limits (set by) Allah :
Approach not night thereto.
Thus doth Allah make clear
His signs to men : that
They may learn self-restraint. "
With your wives
While ye are in retreat
In the mosque. Those are
Limits (set by) Allah :
Approach not night thereto.
Thus doth Allah make clear
His signs to men : that
They may learn self-restraint.
IKTIKAF
Abdullah Yusuf Ali menerjemahkan dengan kata retreat. Dan editor memberi penjelasan berikut, "...i'tikāf which means retreating to mosques for devotion and worship. The Prophet pbuh (peace be upon him) used to retreat to the mosque during the last ten days of Ramadan."
Beriktikaf di mesjid malam hari sesudah berbuka puasa sangat dianjurkan pada waktu menjelang akhir Ramadan sehingga dengan demikian segala godaan dunia dapat dihindari. Seperti yang difirmankan Allah SWT dalam ayat berikut :
Sapi Betina (Al-Baqarah):18 7 - "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa."
A. Etimologi.
Ākifūn disebut juga i'tikāf, secara etimologi berarti menghadap kepada sesuatu untuk menyatakan hormat kepadanya. Dan secara terminologi i'tikaf adalah mengurung diri di dalam masjid untuk mengerjakan ibadah-ibadah dalam waktu tertentu, seakan-akan orang itu menghadap Allah.
B. Asbabun Nuzul.
Umar bin Khatab ra menggauli istrinya di malam bulan puasa, kemudian datang kepada Rasulullah SAW dan menceritakan hal itu, maka turunlah ayat ini.
(Rujukan : (1) Al-Qur'an Online QS 2 : 187 untuk terjemahan bahasa Indonesia; (2) Ali, The Meaning of the Holy Qur'an, 1999 : 74-75; (3) Qur'an Terjemah dan Tafsirnya Juz I s/d 14 oleh Abdullah Yusuf Ali, 1993: 74; (5) Al-Qur'anul Karim The Noble, 2012 :29).
Komentar
Posting Komentar