"When the Qur'ān is read,
Listen to it with attention,
And hold your peace:
That ye may receive Mercy."
Listen to it with attention,
And hold your peace:
That ye may receive Mercy."
MEMBACA AL-QUR'AN
Membaca Al-Qur'an termasuk amal ibadah yang mulia dan sangat dianjurkan dilakukan di bulan Ramadan. Al-Qur'an merupakan sebaik-baik bacaan bagi orang mukmin, baik dikala senang maupun susah. Membaca Al-Qur'an bukan hanya merupakan ibadah, akan tetapi menjadi obat penawar bagi orang yang jiwanya sedang gelisah. Orang yang membacanya akan mendapatkan pahala yang besar, karena yang dibacanya adalah wahyu dan kalam Illahi.
A. Membaca
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa mereka yang suka berkumpul di rumah-rumah peribadatan, membaca Al-Qur'an secara bergantian, serta mengajarkannya kepada sesamanya, maka akan turun kepada mereka ketenangan dan ketentraman, akan terlimpah kepada mereka rahmat dan mereka akan dijaga malaikat, juga Allah SWT akan selalu mengingat mereka (HR. Muslim).
Membaca Al-Qur'an, baik mengerti isinya maupun tidak, termasuk ibadah, memberikan rahmat dan manfaat, serta memberi cahaya ke dalam hati orang yang membacanya, juga memberi cahaya kepada keluarga rumahtangga tempat Al-Qur'an dibaca. Karena itu, Nabi SAW pernah bersabda,
"Perbanyaklah membaca Al-Qur'an di rumahmu, sesungguhnya rumah yang tidak ada orang membaca Al-Qur'an di dalamnya, akan sedikit sekali dijumpai kebaikan di rumah tersebut, dan penghuninya selalu merasa susah dan sempit"
(HR. ad-Daruqutni)
(HR. ad-Daruqutni)
B. Mendengarkan
Tidak hanya membaca, mendengar bacaan Al-Qur'an juga merupakan ibadah.
Imam al-Qurtubi berpendapat bahwa mendengarkan orang membaca Al-Qur'an memiliki pahala yang sama besarnya dengan membaca Al-Qur'an itu sendiri. Mengenai perintah untuk untuk menyimak dan mendengarkan bacaan Al-Qur'an, dengan jelas dinyatakan oleh Allah SWT dalam salah satu firman-Nya,
واذاقرىءالقران فاستمعواله وانصتو العلكم ترحمون
"Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat" (QS. 7:204).
C. Adab Membaca Al-Qur'an.
1. Berwudu terlebih dahulu dan dalam keadaan bersih sebelum membaca Al-Qur'an.
2. Mengambil Al-Qur'an dengan tangan kanan, dan sebaiknya memegangnya dengan kedua tangan;
3. Al-Qur'an dibaca di tempat yang bersih, seperti di rumah, surau, musala dan tempat-tempat lain yang dianggap bersih, tapi yang paling utama adalah di masjid;
4. Disunahkan membaca Al-Qur'an dengan menghadap kiblat, membaca dengan khusyu dan tenang, dan sebaiknya memakai pakaian yang pantas dan layak;
5. Ketika membaca Al-Qur'an, mulut dalam keadaan bersih, dan sebaliknya sebelum membaca Al-Qur'an, mulut dan gigi dibersihkan terlebih dahulu;
6. Ketika mulai membaca, disunahkan membaca ta'awwuż, kemudian membaca basmalah.
7. Membaca dengan tartil, yaitu secara tenang dan perlahan-lahan. Firman Allah SWT, "Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan" (QS. 73:4);
8. Membaca dengan suara yang bagus dan merdu;
9. Membaca hendaknya sambil meresapi arti dan maksudnya (bagi yang sudah mengerti). Para sahabat Nabi SAW mencucurkan air mata saat membaca atau mendengar ayat-ayat Al-Qur'an yang menggambarkan nasib dan siksaan yang akan diderita oleh orang-orang kafir serta orang-orang yang berdosa di akhirat kelak;
10. Jangan memutus atau menghentikan membaca Al-Qur'an hanya karena hendak berbicara dengan orang lain;
11. Bacaan Al-Qur'an hendaknya diteruskan sampai batas yang telah ditentukan;
12. Dilarang tertawa-tawa atau bercanda.
2. Mengambil Al-Qur'an dengan tangan kanan, dan sebaiknya memegangnya dengan kedua tangan;
3. Al-Qur'an dibaca di tempat yang bersih, seperti di rumah, surau, musala dan tempat-tempat lain yang dianggap bersih, tapi yang paling utama adalah di masjid;
4. Disunahkan membaca Al-Qur'an dengan menghadap kiblat, membaca dengan khusyu dan tenang, dan sebaiknya memakai pakaian yang pantas dan layak;
5. Ketika membaca Al-Qur'an, mulut dalam keadaan bersih, dan sebaliknya sebelum membaca Al-Qur'an, mulut dan gigi dibersihkan terlebih dahulu;
6. Ketika mulai membaca, disunahkan membaca ta'awwuż, kemudian membaca basmalah.
7. Membaca dengan tartil, yaitu secara tenang dan perlahan-lahan.
8. Membaca dengan suara yang bagus dan merdu;
9. Membaca hendaknya sambil meresapi arti dan maksudnya (bagi yang sudah mengerti). Para sahabat Nabi SAW mencucurkan air mata saat membaca atau mendengar ayat-ayat Al-Qur'an yang menggambarkan nasib dan siksaan yang akan diderita oleh orang-orang kafir serta orang-orang yang berdosa di akhirat kelak;
10. Jangan memutus atau menghentikan membaca Al-Qur'an hanya karena hendak berbicara dengan orang lain;
11. Bacaan Al-Qur'an hendaknya diteruskan sampai batas yang telah ditentukan;
12. Dilarang tertawa-tawa atau bercanda.
(Rujukan :[1] 'Alī, The Meaning of the Holly Qur'an, 1997: 402 ; [2] Qur'an Terjemahan dan Tafsirnya Juz I s/d XV, 1996:401; [3] Hasanuddin , Fikih Ibadah dalam ETDI, 2003: 60-61).
Komentar
Posting Komentar