Kaum muslim yang disebut juga kaum santri atau putihan (golongan putih) terdiri dari dua kelompok. Ada kaum muslim pedesaan yang mengelompok di sekeliling para guru agama Islam yang disebut Kiyai dan pesantren (tempat tinggal santri). Ada pula kelompok muslim perkotaan yang seringkali berkecimpung di bidang perdagangan. Di Jawa kaum muslim perkotaan tinggal di kauman di sekitar masjid raya.
Pada awal abad ke-20, kaum muslim perkotaan ini bersentuhan dengan gagasan pembaharuan dan kemajuan. Mereka sering bersengketa dengan orang-orang Cina setempat karena urusan perdagangan. Hubungan orang-orang Cina dengan masyarakat Jawa menjadi tegang karena meningkatnya kesombongan dan kebangaan yang mereka perlihatkan pada saat bangkitnya Revolusi Cina tahun 1911 (Ricklefs, 2005: 347). Hal inilah yang nantinya menjadi faktor munculnya Sarekat Dagang Islam.
Komentar
Posting Komentar