Langsung ke konten utama

Zakat Fitrah

"And be steadfast in prayer;
Practice regular charity;
And bow down your heads
With those who bow down"
ZAKAT FITRAH
Tidak terdapat perbedaan pendapat di kalangan perawi hadis bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadan sebesar satu sha' (3,1 liter) kurma atau gandum kepada setiap umat Islam, baik yang merdeka maupun hamba sahaya, lelaki maupun perempuan. Di Indonesia bisa diganti dengan beras atau jagung.
Memang ada pula ulama fikih yang mengatakan bahwa hukum zakat fitrah itu sunah dan tidak wajib. Tetapi pendapat yang unggul mengatakan wajib, karena zakat fitrah termasuk kategori yang difirmankan Allah SWT : "Dan tunaikanlah zakat."
Syafi'i ra berpendapat bahwa zakat fitrah diwajibkan ketika matahari terakhir di bulan Ramadan terbenam dan malam hari Idul Fitri mulai masuk. Sedangkan Malik ra mewajibkan zakat fitrah seiring dengan terbitnya fajar Idul Fitri.
Hikmat zakat fitrah sudah cukup jelas, yaitu turut berbagi rasa dan kebahagiaan dengan para fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan pada hari raya Idul Fitri, sekaligus menghilangkan kedengkian terhadap orang-orang kaya.
Abdullah bin Umar mengatakan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan zakat fitrah dikeluarkan sebelum orang-orang keluar dari rumahnya untuk melakukan salat Id. Artinya, menurut fukaha, apapun yang terjadi, pengeluaran zakat fitrah tidak boleh ditunda-tunda hingga hari pertama Idul Fitri.
A. Zakat
Zakat adalah salah satu kewajiban utama yang diperintahkan Allah SWT kepada umat Islam.
B. Etimologi
Dalam bahasa Arab, kata zakat (az-zakâh) memiliki dua pengertian. Pertama, berkembang (namâ) dan bertambah (zâda). Kedua, berarti bersih dan suci (thahura). Kata zakat yang dimaksudkan sebagai sedekah wajib yang dikeluarkan seorang muslim mencakup kedua pengertian itu.
Kata az-azakâh apabila diiringi kata al-îtâ'u (memberi) berarti kadar kekayaan yang harus disedekahkan orang muslim.
C. Perintah
واقيموالصلوةوءاتوالزكوةواركعوامعالركعين
"Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk."
(QS. 2:43).
D. Taurat dan Injil
Dalam Taurat dan Injil, zakat juga diwajibkan Allah SWT. Kewajiban zakat inilah yang menjadi sebab perselisihan antara Nabi Musa as dan Qarun. Demikian pula dalam Injil. Al-Qur'an mencatat ucapan Isa as ketika berada dalam dekapan ibunya, Maryam as. Allah SWT berfirman :
"Isa berkata, "Sesungguhnya aku adalah hamba Allah. Dia memberiku Alkitab dan menjadikan aku seorang Nabi. Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada. Dan Dia memerintahkan kepadaku untuk mendirikan salat dan menunaikan zakat selama hidupku."
(QS. 19:30-31).
E. Asnaf
Ada delapan asnaf (kelompok) yang berhak menerima zakat, baik zakat harta maupun zakat fitrah. Mereka adalah
(1) fakir
(2) orang miskin
(3) amil
(4) mualaf
(5) hamba sahaya
(6) orang yang terlilit utang
(7) untuk kepentingan agama
(8) orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan.
(Rujukan :[1] 'Alī, The Meaning of the Holly Qur'an, 1997: ;
[2] Hasanuddin, Fikih Ibadah, dalam Abdullah [ed.], ETDI Vol. 3 Ajaran, 2003: 49;
[3] ).Al-Mahami, Al-Mausû'ah Al-Qur'âniyah, 2005: 191-192)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerjasama Serikat Buruh SI-PKI

Antara tahun 1918 dan 1921 serikat-serikat  buruh Indonesia meraih sukses besar dalam meningkatkan kondisi dan upah anggota-anggota nya. Ini terutama berkat gabungan peristiwa yang terjadi pada tahun-tahun tersebut berupa inflasi harga, kurangnya buruh trampil, dan munculnya organisasi buruh yang sukses dari partai-partai politik, terutama dari SI (Sarekat Islam) dan PKI (Partai Komunis Hindia). Kesuksesan serikat-serikat  buruh itu mendorong orang untuk bergabung dengan mereka. Dengan masuknya anggota-anggota  baru, serikat-serikat  tersebut memainkan peranan penting dalam mempolitisasi para pekerja dan dalam memberi kontribusi terhadap pengembangan dan organisasi anti-penjajahan . Dalam Kongres Nasional SI tahun 1919 terlihat bahwa masalah perjuangan kelas telah menjadi pembicaraan utama. Pada bulan Desember 1919 muncul upaya untuk menciptakan suatu federasi dari serikat buruh PKI dan SI yang diberi nama PPKB (Persatuan Pergerakan Kaum Buruh). PPKB terdiri atas 22 serikat dan 72.000

NU

Para ulama Syafi'i di Jawa yang khawatir dengan pengaruh kaum Wahabi yang berkuasa di Mekah membentuk Komite Hijaz. Pada 31 Januari 1926 di Surabaya mereka mendirikan Nahdatul Ulama yang berarti Kebangkitan Ulama. Pendirinya adalah Hadratu 'l-Syekh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari dan Kiai Haji Abdul Wahab Hasbullah. Tujuan organisasi ini adalah berlakunya ajaran Islam berhaluan Ahlu 'l-Sunnah wa 'l- Jamaah dan penganut salah satu mazhab yang empat, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali. Pada kenyataannya yang dianut adalah mazhab Syafi'i. Dalam kehidupan politik NU ikut aktif semenjak zaman pergerakan kemerdekaan di masa penjajahan. NU aktif sebagai anggota Majlis Islam A'la Indonesia (MIAI) kemudian Majlis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) yang dibentuk di zaman Jepang maupun setelah Indonesia Merdeka sebagai satu-satunya partai politik umat Islam Indonesia. Karena berbagai perbedaan pada tahun 1952 NU menyusul PSII dan Perti membentuk Liga Mu

Insiden Djawi Hisworo

Menguatnya politik Islam reformis dan sosialisme tidak menyurutkan nasionalisme etnis khususnya nasionalisme Jawa. Menurut Ricklefs, para nasionalis Jawa secara umum tidak menerima Islam reformis dan cenderung melihat masa Majapahit pra Islam sebagai zaman keemasan. Hasil dari pekerjaan arkeologi yang didanai pemerintah, termasuk pembangunan kembali candi-candi pra-Islam yang sangat indah serta penerbitan teks-teks Jawa Kuno oleh para sarjana filologi telah membuat Jawa pra-Islam dikenal baik dan tergambar sebagai titik tinggi peradaban Jawa klasik yang membangkitkan sentimen nasionalis Jawa. Pada tahun 1917, Comité voor het Javaansch Nationalisme (Komite untuk Nasionalisme Jawa) didirikan. Komite ini aktif pada tahun 1918 dengan menerbitkan majalah bulanan Wederopbouw (Rekonstruksi).  Kekuatan penuntun utama di balik gerakan ini adalah Kerajaan Mangkunegaran, khususnya Mangkunegara VII (1916-1944). Nasionalisme Jawa dan pembaharuan Islam berbenturan ketika muncul tulisan dalam s