We have indeed revealed
This (Message)
In the Night of Power :
And what will explain
To thee what the Night
Of power is ?
The Night of Power
Is better than
A thousand Months.
Therein come down
The angels and the Spirit
By Allah's permission,
On every errand:
Peace ! ... This
Untill the rise of Morn !
This (Message)
In the Night of Power :
And what will explain
To thee what the Night
Of power is ?
The Night of Power
Is better than
A thousand Months.
Therein come down
The angels and the Spirit
By Allah's permission,
On every errand:
Peace ! ... This
Untill the rise of Morn !
LAITATULKADAR
اناانزلنه في ليلةالفدر
وماادرك ماليلةالقدر
ليلةالقدر حيرمن الف شهر
تنزل الملءكةوالروح فيهاباذنربهم منكلامرن
سلم هي حتى مطلع اافجر
اناانزلنه في ليلةالفدر
وماادرك ماليلةالقدر
ليلةالقدر حيرمن الف شهر
تنزل الملءكةوالروح فيهاباذنربهم منكلامرن
سلم هي حتى مطلع اافجر
"Sungguh, telah Kami turunkan (wahyu) ini pada malam yang Agung :
Dan apa yang akan menjelaskan kepadamu apa Malam yang Agung itu ?
Malam yang Agung lebih baik dari seribu bulan.
Ketika itu para malaikat dan Ruh turun dengan izin Tuhan, menjalankan setiap perintah.
Damai ! Inilah, sampai terbit fajar."
Dan apa yang akan menjelaskan kepadamu apa Malam yang Agung itu ?
Malam yang Agung lebih baik dari seribu bulan.
Ketika itu para malaikat dan Ruh turun dengan izin Tuhan, menjalankan setiap perintah.
Damai ! Inilah, sampai terbit fajar."
(QS. XCVII, 1-5).
Salah satu keutamaan terpenting bulan Ramadhan adalah lailatul kadar. Hingga kini laitatulkadar masih menjadi topik yang menarik untuk dikaji. Orang yang melihat semacam kilatan di langit pada malam itu dan berdoa memohon sesuatu, niscaya Allah SWT akan mengabulkannya.
Banyak penulis sejarah biografi Nabi SAW meriwayatkan bahwa pada Jumat terakhir bulan Syakban, Rasulullah SAW pergi ke masjid dan menaiki mimbar. Setelah memuji dan bersyukur kepada Allah SWT, beliau memulai khotbahnya :
Banyak penulis sejarah biografi Nabi SAW meriwayatkan bahwa pada Jumat terakhir bulan Syakban, Rasulullah SAW pergi ke masjid dan menaiki mimbar. Setelah memuji dan bersyukur kepada Allah SWT, beliau memulai khotbahnya :
"Wahai manusia, akan datang bulan yang di dalamnya terdapat sebuah malam yang lebih baik daripada seribu bulan, yaitu bulan Ramadan. Allah SWT mewajibkan puasa di dalamnya, membalas orang yang melakukan kebaikan dan kebajikan (selain yang wajib) sama dengan pahala orang yang melakukan kewajiban pada bulan lainnya. Siapa yang di bulan itu melakukan sebuah kewajiban, laksana orang yang di bulan lain melakukan tujuh puluh kewajiban."
(Rujukan: [1] Ali, The Meaning of the Holy Qur'an, 1997: 1676 ; [2] Ali, Qur'an Terjemahan dan Tafsirnya Juz XXV s/d XXX [terj. Audah], 1995 : 1635;
[3] Al- Mahami, Al-Mausû'ah Al-Qur'âniyyah, [terj. Syadzili], 2005: 186).
[3] Al- Mahami, Al-Mausû'ah Al-Qur'âniyyah,
Komentar
Posting Komentar